Tampilkan postingan dengan label Nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nasional. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Desember 2012

Pembunuh Sadis Minta Meminta Maaf



Semarang-Pelaku pembunuhan sadis terhadap Yusuf Sulistiyo (32) di Jl. Mayangsari RT 10 RW 2, Kelurahan Kalipancur, Ngalian, Semarang, Hendrik Yulianto (25) berlutut di depan ibu korban, Surti setelah melakukan rekonstruksi yang digelar pihak kepolisian. Meski demikian, Surti enggan memaafkan Yulianto yang telah membunuh putranya.

"Kamu sudah membunuh anakku. Yang bisa memaafkan hanya gusti Allah, semua ada ditangan-Nya," kata Surti membalas permintaan maaf Yulianto di Jl. Mayangsari RT 10 RW 2, Kelurahan Kalipancur, Ngalian, Semarang, Rabu (5/12/2012).

Masih tergambar jelas di ingatan Surti ketika melihat anaknya dihunjam benda tajam berkali-kali oleh tersangka di rumahnya. Peristiwa tersebut terjadi 5 November lalu sekitar pukul 13.30 WIB. Awalnya Yulianto yang tidak lain adalah tetangganya sendiri itu bertanya kepada Surti dan kakak korban, Yuyun tentang keberadaan Yusuf. Namun karena sedang berada di luar rumahnya, Surti dan Yuyun menjawab tidak mengetahui tempat Yusuf berada.

Meski demikian Yulianto tetap mendatangi rumah Yusuf. Selang beberapa saat, Surti dan Yuyun mendengar teriakan anak korban, Febrina Eva Yustiana. Mereka play on words segera beranjak menuju rumah korban. Di sana di dapati tersangka menusuki korban yang sudah bersimbah darah.

"Saya lalu menarik Yulianto menjauh dari anak saya," tandas Surti.

Karena kalah tenaga, Surti terpental dan jatuh pingsan setelah tersangka berusaha melawan. Adik korban, Yusdi juga sempat melawan tersangka dengan berusaha merebut parang yang digunakan untuk menusuk korban. Namun usaha tersebut gagal dan tersangka melarikan diri bersama lima rekannya yang sudah berada di depan rumah.

"Tidak tahu yang di depan itu temannya atau cuma mau membantu," pungkas Surti.

Usai melakukan perbuatan sadisnya, tersangka berjalan biasa saja menyusuri perkampungan dan membuang barang bukti berupa parang di sungai tidak jauh dari lokasi kejadian.

Diduga pelaku melakukan aksinya karena cemburu istrinya sering pergi dengan korban. Namun menurut ayah korban, Sukardi, anaknya sering dimintai tolong mengantarkan istri tersangka dan terakhir sebelum kejadian korban diminta mengantar ke rumah sakit untuk menjenguk saudara tersangka yang sakit.

"Seperti ojek, disuruh mengantar soalnya ayah dari istri tersangka tidak bisa naik engine. Ya kalau sudah diberi uang rokok," terang Sukardi.

Sehari setelah melakukan aksinya yaitu tanggal 6 November, tersangka ditemani kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Mapolrestabes Semarang. Lalu pada Rabu (5/12) siang tadi polisi menggelar reka ulang peristiwa tersebut.

"Pengacara dan Jaksa Penuntut Umum juga datang ke TKP rekonstruksi," kata Kapolsek Ngalian, Kompol Slamet R.

Ia menambahkan ada 16 adegan dalam reka ulang dari pengambilan benda tajam, peristiwa pembunuhan hingga tersangka membuang barang bukti ke Sungai. Diketahui juga tersangka menusukkan benda tajam di badan, mata dan bagian kepala lainnya.

"Kita sudah empat kali melakukan upaya pencarian barang bukti namun tidak membuahkan hasil karena lokasinya berada di sungai," Imbuh Slamet.

Usai melakukan 16 adegan reka ulang, tersangka digiring menuju mobil polisi. Namun sebelum naik ke mobil, ia berlutut dan meminta maaf kepada ibu korban.

"Kalau secara hukum saya tidak terima dengan kematian anak saya. Harus dihukum seberat-beratnya," tutup ibu korban.
Read more

Kertas Bergambar Celana Dalam & Tikus Bikin Pendemo Aceng Tertawa



http://portalnewberita.blogspot.co
Garut-Setumpuk kertas bergambar celana dalam dan tikus yang menyentil skandal nikah kilat Bupati Garut Aceng HM Fikri dibagikan kepada pendemo. Gambar itu membuat pendemo terbahak-bahak.

Kertas foto kopian berwarna putih dan hitam itu dibagikan kepada pendemo di tengah unjuk rasa di depan Gedung DPRD Garut, Jalan Patriot, Garut, Jawa Barat, Rabu (5/12/2012).

Kertas foto kopian itu dibagikan oleh seorang pendemo dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia. Pria yang mengenakan baju seragam warna hitam itu membagikan kertas itu dari mobil pembawa sound framework.

Kertas itu bertuliskan "Garut dalam stadium empat. Telah sampai pada titik lendir (eh nadir) Bapak Aceng, salira Bupati Garut ketahuan primary-fundamental! Mundur, ciyus nih mundhuur."

Di bawah tulisan ini dihiasi gambar celana dalam yang diberi bercak bergambar bagai bintang.

Ada seekor tikus yang tengah berpose duduk di bawah gambar celana dalam itu.

Gambar di kertas itu sontak menarik perhatian para pendemo untuk melihat dan membacanya.

Para pendemo tertawa terbahak-bahak. Ha...ha...ha!

"Lucu nih gambarnya," kata pendemo sambil tertawa dan mengacung-acungkan kertas itu ke atas.

"Waduh lucu nih gambarnya celana dalam, ada tikusnya lagi. Mudah-mudahan Aceng malu," timpal pendemo lainnya. Kertas itu disiram segelas minuman oleh pendemo. Pendemo juga menginjak-injak gambar Aceng.

Meski diguyur hujan gerimis, para pendemo masih setia menanti kehadiran Aceng.

"Wah Bupati Aceng nggak nongol nih. Kita akan tunggu Aceng untuk mundur dari jabatannya. Kalau nggak mau mundur, kita minta DPRD untuk memecat secara tidak hormat," kata seorang pendemo, Asep (29).
Read more

Woooooo Skandal Bupati Garut mendunia



http://portalnewberita.blogspot.comSkandal Nikah Kilat Bupati Aceng Fikri Mendunia

Liputan6.com, Jakarta : Nikah empat hari Bupati Garut, Aceng Fikri dengan gadis belia Fany Octora (18), yang diakhiri talak cerai lewat SMS tak hanya membuat geger seantero Indonesia. Membuat Kota Dodol ikut menanggung malu. Skandal ini juga mendunia. Ramai diberitakan sejumlah media internasional.

Media terkemuka Inggris, BBC pada Selasa (4/12/2012) memuat artikel berjudul "Outrage after Indonesian official separates teen spouse", yang isinya tentang kemarahan masyarakat atas ulah seorang pejabat yang menceraikan istri mudanya secara tak etis.

Seperti dilaporkan BBC, Aceng Fikri (40) sudah memiliki seorang istri yang memberinya tiga anak. Kemudian ia memutuskan mengambil istri kedua, seorang gadis 17 tahun. Namun, hanya dalam hitungan hari ia menceraikannya. Alasannya, mempelai wanita itu tidak perawan.

Media Inggris yang lain, The Guardian juga memuat artikel senada. Judulnya, "Indonesians dissent over Garut head's quick message separate".

"Ratusan orang berdemo, menuntut bupati mundur setelah terkuak, ia menceraikan istri mudanya lewat SMS," demikian seperti dimuat Guardian. "Alasannya, Fany Octora tak lagi perawan saat mereka menikah."

Di belahan dunia lain, media Amerika Serikat, Huffington Post juga memberitakan isu tak sedap soal Bupati Garut. Dengan judul, "Aceng Fikri, Indonesia Official, Divorces Via Text Message To Teen Wife After 4 Days, Protests Follow".

Media di Benua Asia juga memberitakan soal pernikahan kilat ini. Salah satunya, Asia News Network dengan artikel "Disgraced Indonesian official raises concern on 'unlawful' marriage". Yang menyebut, bahkan Presiden SBY play on words menaruh perhatian ke skandal yang dipicu salah satu kepala daerahnya.

Tak hanya membuat jabatannya sebagai orang nomor satu di Garut terancam, Aceng juga diperkarakan secara hukum oleh mantan istrinya, Fany Octora yang telah melaporkannya ke Bareskrim Polri. Atas empat pasal sekaligus.

Sementara, Aceng mengaku siap melayani gugatan mantan istrinya itu. Pak Bupati yang kini jadi sorotan itu bahkan mengaku akan menggugat balik Fany. (EIN)
Read more

3 Tahun Aceng Berkuasa, Warga: Tak Ada Pembangunan Sama Sekali



http://portalnewberita.blogspot.com
Jakarta-Rupanya kekesalan warga Garut terhadap Bupati Aceng Fikri bukan karena skandal nikah 'kilat' saja. Selama 3 tahun menjabat, Aceng Fikri tidak banyak berkontribusi pada rakyat Garut. 

Jajang, seorang pedagang nasi kaki lima di wilayah Kantor Pemkab Garut, Jl Pembangunan, Garut, Jabar, mengaku tidak menikmati hasil pembangunan dari masa pemerintahan Bupati Aceng. 

"Tidak ada pembangunan sama sekali pas zaman Aceng, masih repairing yang dulu sebelum Aceng. Jalanan saja lihat deh, banyak yang tidak halus," kata Jajang saat ditemui detikcom, Rabu (5/12/2012). 

Selain di pembangunan infrastruktur, Bupati Aceng juga tidak berbuat banyak di bidang pendidikan. Suriyana, seorang guru SD di daerah Tarogong, Garut, mengatakan tidak ada system pendidikan yang dibuat oleh Aceng Fikri. 

"Palingan cuma ada project BOS, tapi itukan ide dari pemerintah pusat, bukan dari pak Aceng. Ya intinya tidak ada perubahan lah," tutur Suriyana. 

Lanjut, Suriyana mengatakan, sejak zaman Aceng menjabat, sekolah tempat dia mengajar quip tidak pernah direnovasi. "Kalau dulu pasti ada renovasi, ini sudah 3 tahun tidak ada renovasi," ujar guru SD Persis Tarogong ini. 

Keluhan quip tidak hanya dirasakan orang dewasa. Cikkal, siswi kelas 2 SMPN Garut juga mengatakan tidak ada perubahan selama masa pemerintahan Aceng Fikri. Malahan, dirinya malu mempunyai bupati seperti Aceng Fikri. 

"Sama saja sama kaya yang dulu, kirain biaya sekolah atau lainnya bakal dibantu, ternyata tidak ada," jelas Cikkal. 
Read more

Siap Berangkat dari Garut ke Jakarta, Aceng Akan Adukan Fany ke Mabes Polri



http://portalnewberita.blogspot.comJakarta-Bupati Aceng Fikri sudah patah arang dengan Fany Octora (18). Dia joke akan melaporkan balik Fany ke Mabes Polri. Sejumlah pasal pidana sudah disiapkan Aceng, mulai dari pencemaran nama baik hingga pemerasan.

"Besok pagi akan ke Mabes Polri. Sore ini akan berangkat dari Garut," kata pengacara Aceng, Ujang Sujai saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (5/12/2012).

Aceng siap melawan Fany dengan compositions hukum. Aceng tak terima, karena sudah melakukan perdamaian sejak 5 bulan lalu, tetapi Fany malah bercerita ke media dan kasus pernikahannya menjadi blasting.

"Sudah ada perjanjian di materai, saya saksinya. Fany tidak akan mempersoalkan pernikahan karena sudah diberi umroh dan akan disekolahkan," jelasnya.

Ujang menjelaskan, rencananya malam ini Aceng dan tim pengacara akan menginap di inn di sekitar Mabes Polri agar memudahkan pelaporan.

"Kita akan battle melawan secara hukum. Kita uji di pengadilan, siapa yang terzalimi, siapa salah," terangnya.
Read more

Selasa, 04 Desember 2012

Bahas Elavated Bus, Jokowi dan Anggota DPRD Belum Nyambung



Jakarta - Selain membahas soal Mass mass rapid transit (MRT), Gubernur national capital Jokowi dan sejumlah anggota DPRD principle hadir dalam meal juga membahas soal elevated bus. Jokowi mengaku belum nyambung dengan anggota DPRD dalam membahas hal itu.

"Yang masih belum nyambung mengenai elavated bus, anggota dewan minta jalur itu bisa dilewati kendaraan pribdi. Karena membuat jalan kecil dan besar tidak terlalu signifikan perbedaannya," ujar Jokowi, usai meal di rumah dinasnya, Jl Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/12/2012).

Saat ditanya wartawan apakah Jokowi menolak usulan anggota DPRDi tentang elavated bus, menurutnya dirinya masih belum ADA titik temu dengan anggota DPRD terhadap permasalahan itu.

"Ini masih belum nyambung dewan meminta agar itu bisa dilalui kendaraan pribadi nah sementara kita minta khusus elavated bus ini semua jalan harus produktif semakin baik tapi jangan beri karpet merah (kendaraan pribadi-red), nah ini bisa pengaturan teknis yang diatur transportasi yang diatur artinya jalan tersebut harus tetap produktif," jelasnya.

Gubernur DKI jakarta Joko Widodo mengundang DPRD DKI dan beberapa unsur pemerintahan DKI untuk hadir di acara afternoon tea di rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng, jakarta Pusat. Berbagai masalah DKI dibahas, termasuk masalah anggaran DKI.
Read more

Minggu, 02 Desember 2012

Wah! MRT Utang ke Jepang Ternyata Inisiatif Pemprov DKI & Pusat


Gubernur DKI Jokowi puyeng dengan syarat pinjaman Jepang sebelum memutuskan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Utang ke Jepang pun banyak dipertanyakan warga dan pakar transportasi. Ternyata, inisiatif utang ke Jepang itu dari Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat sendiri. Wah!

Mengenai utang, Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas mengatakan bahwa pinjaman ke Jepang itu bukan Jepang yang menawarkan. Melainkan dari inisiatif Indonesia.

"Kita sendiri yang mengusulkan, Pemprov DKI sendiri yang mengusulkan, Ditjen Perkeretaapian yang mengusulkan, pilihan teknologi dan lain-lain, yang untight loan dan tight loan. Ditjen Perkeretaapian tak sendirian, ada steering comittee dari Bappenas, Menko Perekonomian," kata Deputi Bappenas itu saat rapat MRT di Balai Kota, Rabu (28/11/2012) lalu seperti yang diunggah Pemprov DKI Jakarta di Youtube, 28/11/2012 lalu.

Kemudian Deputi Gubernur DKI bidang Transportasi Soetanto Soehodo mengatakan bila mengenai kebisingan, sesungguhnya MRT di luar negeri itu tidak bising karena ada teknologinya.

"Rumusan lingkungan dan lain sebagainya, saya hidup di Jepang cukup lama. Noise dan sebagainya sudah ada noise barrier. Ganggu kehidupan orang saya kira tidak. Fatmawati daerah komersil bukan hunian. Bicara social cost, bicara social cost yang sesungguhnya, masyarakat Jakarta bukan hanya masyarakat bangunan penghuni sekitar MRT," tutur mantan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) ini menanggapi keluhan warga Fatmawati yang rencananya kawasannya akan dilintasi MRT. 

Mengenai mengapa utang ke Jepang, bukan lagi kompetensinya untuk menjawab. Karena pinjaman luar negeri itu masuk lewat pemerintah pusat. Jepang memberikan pinjaman dengan bunga sangat murah (tight loan) bukan dengan bunga sangat tinggi (untight loan).

Sejak 80-an, imbuh Soetanto, Indonesia mulai mengkaji MRT, termasuk studi-studi yang dilaksanakan BPPT.

"Kenapa (MRT) harus di permukaan, bukan di bawah tanah? Ada studinya, bukan diputuskan Pemprov DKI, bukan. Itu dilakukan dengan ahlinya," kata dia.

Sementara mengenai dokumen dan studi MRT yang selama ini terkesan dirahasiakan, pihak PT MRT Jakarta mengatakan sudah ada di situs mengenai MRT ini.

"Isi dokumen saya itu ROI, 42:58 (proporsi tanggungan utang Pusat dan Pemprov DKI), tight loan itu di situs Bappenas. Kajian lain studi-studi bisa Bapak baca di JICA, analisa ROI juga. Analisa 42:58 ada website kami. 42 Persen itu hibah pemerintah pusat kepada pemda, bukan Jepang ke kita," jelas direksi PT MRTJ itu.

Wagub Ahok lantas menengahi rapat MRT yang berlangsung panas dan belum ada kejelasan itu. Sementara Jokowi sudah meninggalkan ruangan karena hendak menemui warga Cilincing yang pada pagi harinya menggelar demonstrasi sambil bakar-bakar ban, menolak penggusuran.

"Cari alasan mudah sekali karena kami bisa bilang kami orang baru. Tapi kami cari solusi ini, Pak," kata Ahok.

Ahok lantas menyuruh Bappenas menyerahkan dokumen-dokumen kajian kepada Pemprov DKI. Data dari Bappenas itu akan diunggah di situs Pemprov DKI.

"Bappenas segera serahkan pada kami hard copy dan soft copy-nya, kalau ada soft copy kami bisa taruh di website kami. Kami juga denger-denger juga, Pak. Struktur bisa berpengaruh, kita kaji lagi kalau benar kami juga tidak bangun kalau Bapak-Ibu tidak merelakan. Mohon maaf hari ini kami belum bisa ambil keputusan, banyak sekali yang kami tidak tahu, rapat kita tutup, kasih kajiannya nanti," kata Ahok.

Rapat soal MRT Jakarta itu bisa dilihat di sini.
Read more