Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dalam kampanyenya menyatakan akan melakukan reformasi birokrasi di lingkungan pemprov DKI. Hal ini pun terbukti dengan melakukan beberapa pencopotan terhadap beberapa pejabat yang dinilai tidak sejalan dengan visi Jokowi-Ahok.
"Apa yang dilakukan oleh Jokowi itu sudah sangat betul. Itu sudah sesuai dengan jargonnya yang 'Jakarta Baru'. Ini merupakan suatu keberanian untuk mengganti birokrat-birokrat yang lama," ujar pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, kepada detikcom, Sabtu (1/12/2012).
Meskipun baik bagi pelayanan masyarakat, namun menurut Yunarto kebijakan Jokowi yang berani ini akan menghadapi beberapa tantangan. Tantangan tersebut terutama dari pejabat-pejabat lama yang dicopot dari posisinya oleh Jokowi.
"Tetapi Jokowi jangan takut, perlawanan dari birokrat itu tidak akan berpengaruh kepada Jokowi, karena apabila Jokowi memang memperjuangkan kepentingan rakyat, maka yang menjadi pelindungnya adalah rakyat," ucap pria yang akrab dipanggil Toto ini.
Sebelumnya, pemprov DKI mengganti dan merotasi 4 pejabat eselon II. Salah satunya Kepala Dinas Kebersihan dari Eko Bharuna ke Unu Nurdin yang sebelumnya menjabat sebagai wakil kepala dinas kebersihan. Alasan dari perotasian posisi itu menurut Jokowi adalah bagian dari penyegaran terhadap para pejabat di lingkungan pemprov DKI.
"Ya biasa toh, sudah dimulai manajemen organisasi, pembenahan personel, ya kecil-kecilan dulu sambil kenal orangnya," kata Jokowi, Jumat (1/12/2012).
0 komentar